Penalti Kontroversial Mohamed Salah Selamatkan Wajah Mesir! The Pharaohs Lolos Dramatis

Saleh Ahmad
0
Gol penalti kontroversial Salah loloskan Mesir.
Dingin sedingin es. Mohamed Salah menanggung beban satu negara di pundaknya saat mengeksekusi penalti krusial yang meloloskan The Pharaohs. (c) BolaNews/Ilustrasi

BOLA NEWS - Drama tingkat tinggi tersaji di panggung Piala Afrika (AFCON). Sang Raja Mesir, Mohamed Salah, sekali lagi membuktikan bahwa dirinya memiliki saraf baja. Di tengah hujatan kritik yang menyebut performa Timnas Mesir di bawah standar, Salah muncul sebagai juru selamat lewat sebuah gol penalti yang memicu perdebatan panas di seluruh benua hitam.

Laga penentuan fase grup ini berlangsung dengan tensi yang mencekik. Mesir, sang pemegang rekor juara terbanyak, berada di ujung tanduk. Mereka butuh hasil positif untuk lolos ke babak 16 besar. Namun, permainan The Pharaohs macet total. Pertahanan lawan yang disiplin membuat Salah dan kawan-kawan frustrasi selama hampir 90 menit.

Momen kontroversial itu tiba di masa injury time. Sebuah kemelut di kotak penalti berakhir dengan peluit wasit yang menunjuk titik putih. Protes keras dilancarkan kubu lawan, VAR dicek berulang kali, namun keputusan tetap bulat: Penalti untuk Mesir. Stadion menahan napas. Seluruh mata tertuju pada pemain bernomor punggung 10. Mohamed Salah melangkah maju, tenang, dan tanpa ampun mengirim kiper ke arah yang salah.

Gol tersebut bukan sekadar angka di papan skor. Itu adalah nyawa bagi harapan jutaan rakyat Mesir. Namun, di luar sana, media sosial meledak. Banyak yang menyebut penalti itu "hadiah" yang terlalu murah. Tapi bagi Salah, sejarah tidak mencatat "bagaimana" gol itu terjadi, melainkan "apa" dampaknya. Mesir lolos, dan mimpi juara masih hidup.


IKLAN SPONSOR

Beban Sang Ikon

Menjadi Mohamed Salah di Mesir bukanlah tugas mudah. Ia bukan hanya kapten; ia adalah dewa sepak bola modern bagi bangsanya. Setiap sentuhannya diamati, setiap kegagalannya dicaci. Performa Mesir di fase grup ini memang jauh dari meyakinkan. Tiga hasil imbang (jika skenarionya demikian) menunjukkan ada masalah sistemik dalam taktik Rui Vitoria.

Salah seringkali harus turun jauh ke lini tengah untuk menjemput bola karena minimnya kreativitas rekan-rekannya. Gol penalti ini mungkin menyelamatkan wajah Mesir hari ini, tapi pertanyaan besar masih menggantung: Sampai kapan Salah bisa menggendong tim ini sendirian? Di fase gugur nanti, lawan yang dihadapi akan jauh lebih buas.

"Saya tidak peduli apa kata orang tentang penalti itu. Wasit sudah meniup peluit, VAR sudah mengecek. Tugas saya adalah memasukkan bola ke gawang. Kami lolos, itu yang terpenting. Sekarang turnamen yang sebenarnya baru dimulai," tegas Salah dalam wawancara pasca-laga yang penuh emosi.

Kesimpulan: Lolos Lubang Jarum

Mesir berhasil lolos dari lubang jarum, tapi pekerjaan rumah mereka menumpuk setinggi piramida. Ketergantungan pada magis Mohamed Salah adalah pedang bermata dua. Jika lawan berhasil mematikan pergerakan Salah, Mesir tampak seperti tim tanpa arah. Fase gugur akan menjadi ujian sesungguhnya. Apakah Raja Mesir ini akan terus bertahta, atau mahkotanya akan jatuh di babak selanjutnya?

Posting Komentar

0 Komentar

Posting Komentar (0)
3/related/default