BOLANEWS.MY.ID - Malam di Old Trafford tidak pernah kekurangan drama, tetapi apa yang terjadi pada laga melawan Newcastle United semalam adalah skenario yang bahkan penulis film Hollywood pun akan iri. Di tengah guyuran hujan khas Manchester dan tekanan wajib menang untuk menembus empat besar, Manchester United menemukan pahlawan baru dari sosok yang tak terduga: Patrick Dorgu.
Laga berjalan alot sejak menit awal. Newcastle United, dengan gaya main fisik dan pressing tinggi yang diperagakan Eddie Howe, sukses membuat lini tengah Setan Merah mati kutu di babak pertama. Bruno Fernandes tampak frustrasi karena ruang geraknya ditutup rapat oleh Sandro Tonali. Publik Old Trafford mulai gelisah. Bayang-bayang hasil imbang, atau lebih buruk, kekalahan di kandang sendiri, mulai menghantui.
Namun, sepak bola adalah permainan momen. Ruben Amorim, yang menyadari sisi kiri penyerangannya buntu, melakukan perjudian taktik di babak kedua. Ia mendorong Patrick Dorgu, wing-back muda yang baru didatangkan, untuk bermain lebih ofensif (inverted). Keputusan ini terbukti jenius. Dorgu tidak hanya memberikan energi baru, tetapi juga menawarkan dimensi serangan yang gagal diantisipasi oleh Kieran Trippier dan barisan pertahanan The Magpies.
Momen magis itu tiba di menit ke-78. Berawal dari transisi cepat yang dimotori Alejandro Garnacho, bola liar jatuh di kaki Dorgu di tepi kotak penalti. Tanpa pikir panjang, pemain muda Denmark itu melepaskan tembakan roket kaki kiri yang meluncur deras, membelah hutan kaki pemain Newcastle, dan bersarang di pojok gawang Nick Pope. Stadion meledak. Itu bukan sekadar gol; itu adalah pernyataan.
Patrick Dorgu: Permata Baru di Sisi Kiri
Siapa sangka, Patrick Dorgu yang didatangkan dari Lecce dengan harga yang dianggap "berisiko" oleh beberapa pandit, justru menjadi pembeda di laga sekelas Big Match Liga Inggris. Gol perdananya ini adalah buah dari keberaniannya melakukan overlap di saat pemain lain mulai kehabisan bensin.
Penampilan Dorgu semalam adalah paket lengkap. Secara defensif, ia sukses meredam kecepatan Miguel Almiron. Secara ofensif, ia adalah mimpi buruk. Statistik mencatat ia memenangkan 8 dari 10 duel fisik dan mencatatkan akurasi umpan hingga 88%. Gol tersebut hanyalah cherry on top dari penampilan bintang limanya.
"Rasanya seperti mimpi. Mencetak gol debut di depan Stretford End adalah hal yang saya bayangkan sejak kecil. Pelatih (Amorim) hanya bilang kepada saya: 'Jangan takut, maju dan hancurkan garis pertahanan mereka'. Saya hanya melakukan tugas saya," ucap Dorgu dengan mata berbinar pasca-pertandingan.
Newcastle yang Terluka
Bagi Newcastle, kekalahan ini menyesakkan. Mereka bermain disiplin selama hampir 80 menit. Eddie Howe tampak terpukul di pinggir lapangan. Strategi "parkir bus" yang dikombinasikan dengan serangan balik hampir berhasil, jika bukan karena momen kecerobohan membiarkan Dorgu bebas tanpa kawalan. Kekalahan ini membuat posisi mereka di zona Eropa makin terancam oleh kejaran Chelsea dan Tottenham.
Kesimpulan: Tiga Poin Emas
Kemenangan 1-0 ini sangat vital bagi Manchester United. Ini bukan hanya soal tiga poin, tapi soal mentalitas. Menang dengan cara "jelek" dan ditentukan oleh gol tunggal di menit akhir adalah ciri khas tim juara. Ruben Amorim perlahan mulai menemukan kepingan terbaiknya, dan Patrick Dorgu baru saja mendaftarkan dirinya sebagai idola baru publik Manchester.
Setan Merah belum sempurna, tapi malam ini, mereka punya pahlawan bernama Dorgu.
