BOLANEWS.MY.ID - Malam yang seharusnya menjadi pesta bagi AC Milan berubah menjadi mimpi buruk berkat ketangguhan dua putra berdarah Indonesia. Dalam lanjutan Serie A pekan ini, Jay Idzes (Venezia) dan Emil Audero (Como/Klubnya saat ini) menjadi tokoh antagonis utama yang menghancurkan skenario indah Rossoneri untuk mengejar rekor poin Juventus.
AC Milan datang dengan kepercayaan diri penuh. Rafael Leao, Pulisic, dan Morata dipasang sejak awal untuk menggempur pertahanan lawan. Namun, mereka lupa bahwa di seberang lapangan ada Jay Idzes, bek Timnas Indonesia yang sedang dalam performa terbaiknya. "Bang Jay" tampil bak karang. Statistik mencatat ia memenangkan 100% duel udara melawan Alvaro Morata, sebuah pencapaian yang membuat striker Spanyol itu geleng-geleng kepala.
Tidak hanya Idzes, sorotan juga tertuju pada Emil Audero di bawah mistar gawang. Kiper keturunan Mataram ini melakukan setidaknya lima penyelamatan gemilang, termasuk menepis tendangan jarak dekat Theo Hernandez di menit akhir. Kolaborasi pertahanan solid yang dipimpin Idzes dan ketangguhan Audero membuat Milan harus puas berbagi angka (atau kalah), sekaligus mengubur mimpi mereka memecahkan rekor 102 poin legendaris milik Juventus asuhan Antonio Conte.
Hasil ini bukan sekadar kejutan; ini adalah bukti bahwa pemain-pemain berdarah Indonesia memiliki kualitas untuk bersaing di level tertinggi Eropa. Jay Idzes, khususnya, semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu bek tengah paling prospektif di Italia. Ketenangannya membawa bola (ball-playing defender) di bawah tekanan pressing Milan menuai pujian dari pandit Italia.
Milan Frustrasi, Idzes Panen Pujian
Pelatih Milan, Paulo Fonseca, tampak emosional di pinggir lapangan. Strateginya macet total. Setiap kali Leao mencoba menusuk, Idzes selalu ada di posisi yang tepat untuk menutup ruang (cover). Pembacaan permainan (reading the game) Idzes malam itu layak mendapat nilai 9/10.
Bagi publik Indonesia, pemandangan ini tentu membanggakan. Melihat kapten masa depan Timnas Garuda mematikan salah satu penyerang sayap terbaik dunia adalah validasi bahwa sepak bola kita sedang menuju arah yang benar. Di media sosial, nama Jay Idzes langsung menjadi trending topic, dengan fans Milan sekalipun mengakui kehebatannya.
"Pertahanan Venezia hari ini luar biasa, terutama nomor 4 (Idzes). Dia tidak memberikan kami ruang bernafas. Kami mencoba segalanya, tapi hari ini bola sepertinya enggan masuk gawang Emil," keluh kapten Milan, Davide Calabria, pasca-pertandingan.
Kesimpulan: Batu Sandungan Bernama Indonesia
AC Milan harus melupakan rekor poin Juventus. Batu sandungan itu nyata, dan ia bernama Jay Idzes dan Emil Audero. Bagi Venezia/Como, satu poin ini emas dalam perjuangan mereka di papan tengah. Bagi Jay Idzes, ini adalah portofolio emas untuk melangkah ke klub yang lebih besar musim depan.
