BOLA NEWS - Di balik gemerlap performa lini serang Barcelona yang kembali menari di bawah asuhan Hansi Flick, ada satu kekhawatiran yang masih mengganjal di benak sang pelatih Jerman: Kestabilan lini belakang. Meski Pau Cubarsi tampil sensasional dan Jules Kounde solid di kanan, Barcelona menyadari bahwa untuk meruntuhkan dominasi Real Madrid dan kembali merajai Eropa, mereka butuh tembok yang lebih kokoh, lebih dalam, dan lebih berpengalaman.
Laporan terbaru dari Catalunya menyebutkan bahwa Joan Laporta dan Deco telah menerima "daftar belanja" prioritas dari Flick. Tidak tanggung-tanggung, Blaugrana dikabarkan telah mengunci tiga target utama untuk sektor pertahanan yang akan dieksekusi pada bursa transfer musim panas mendatang. Langkah ini diambil bukan sekadar untuk menambal sulam, melainkan sebagai fondasi jangka panjang proyek "Barca 2.0" yang sedang dibangun.
Situasi kontrak Ronald Araujo dan Andreas Christensen yang kerap diganggu cedera menjadi alarm tersendiri. Flick, yang dikenal dengan gaya main high-line defense (garis pertahanan tinggi), membutuhkan bek dengan kecepatan lari mumpuni dan kemampuan distribusi bola yang sempurna. Tiga nama yang masuk radar ini dinilai memiliki atribut spesifik yang bisa menyempurnakan sistem Gegenpressing ala Flick.
Pergerakan Barcelona di pasar transfer kali ini diprediksi akan sangat cerdik. Mengingat kondisi finansial yang masih dalam tahap pemulihan, Deco membidik pemain-pemain yang kontraknya akan habis (free agent) namun memiliki nilai pasar selangit. Ini adalah strategi "ekonomis namun elit" yang menjadi satu-satunya jalan bagi Barca untuk tetap kompetitif melawan klub-klub negara minyak.
Tiga Nama, Satu Tujuan: Dominasi
Siapa saja ketiga nama tersebut? Meski manajemen masih menutup rapat mulut mereka, rumor yang beredar di media Spanyol mengerucut pada tiga profil berbeda. Target pertama adalah seorang bek tengah senior yang bisa menjadi pemimpin vokal. Nama Jonathan Tah (Bayer Leverkusen) santer terdengar. Dengan kontrak yang habis di 2025, Tah adalah opsi paling masuk akal untuk menggantikan peran veteran yang mungkin hengkang.
Target kedua menyasar sektor full-back. Barcelona butuh pesaing sepadan atau bahkan upgrade di sisi sayap. Nama Alphonso Davies (Bayern Munchen) adalah mimpi basah setiap Cules, meski persaingan dengan Real Madrid akan sangat berat. Flick, yang pernah melatih Davies, bisa menjadi faktor kunci dalam negosiasi ini. Kecepatan Davies adalah senjata nuklir yang sangat didambakan Flick untuk transisi serangan balik.
Target ketiga adalah opsi investasi muda atau bek serbabisa yang bisa bermain di kiri maupun tengah. Fleksibilitas adalah kunci dalam sepak bola modern, dan Barcelona tidak ingin terjebak dalam krisis pemain saat badai cedera datang di pertengahan musim.
"Hansi Flick sangat jelas dengan keinginannya. Dia senang dengan skuad saat ini, tapi dia tahu, untuk memenangkan Liga Champions, Anda butuh kedalaman skuad di lini belakang yang setara dengan Manchester City atau Real Madrid. Kami tidak boleh kalah karena kehabisan bek," ujar sumber internal klub.
Kesimpulan: Musim Panas yang Sibuk
Barcelona sedang menyusun kepingan puzzle terakhir mereka. Jika ketiga target ini berhasil didaratkan, maka skuad asuhan Hansi Flick akan menjadi salah satu yang paling menakutkan di dunia. Namun, tantangannya tetap sama: Salary Cap dan negosiasi alot.
Bagi para pendukung Barcelona, kabar ini adalah angin segar. Era di mana Barca panik membeli bek "kelas dua" sepertinya sudah berakhir. Kini, bidikan mereka kembali ke standar tertinggi. Musim panas 2026 akan menjadi pembuktian kecerdasan Deco dan Laporta di meja negosiasi.
