Jordi Amat: Bela Timnas Indonesia Seperti Main Untuk Jerman & Inggris

Jordi Amat - Johor Darul Takzim FC
Amat akan memberikan jersey pertamanya bersama timnas untuk sang nenek yang telah mengenalkan dirinya dengan Indonesia.

Calon pemain naturalisasi Jordi Amat sudah tidak sabar mendapatkan paspor Indonesia agar bisa memperkuat tim nasional Merah Putih di berbagai kompetisi internasional.


Amat kini hanya menghitung hari untuk mendapatkan status warga negara Indonesia (WNI), mengingat proses naturalisasinya hampir rampung. Jika tidak ada kendala, Amat akan menjalani pengambilan sumpah pada Oktober ini.


Pria berusia 30 tahun ini mengibaratkan memperkuat timnas Indonesia seperti tampil untuk empat negara di Eropa berdasarkan jumlah penduduk. Saat ini populasi di Indonesia mencapai 280 juta jiwa. Sedangkan Jerman hanya berjumlah 81 juta jiwa, Inggris (60), Prancis (66), dan Italia (60 juta).

“Itu seperti memiliki Jerman, Inggris, Prancis, dan Italia di belakang Anda. Saya akan merasakan banyak hal, kebanggaan yang besar, banyak ilusi. Ini akan menjadi momen yang berharga dan indah,” ujar Amat.


Bila proses naturalisasi sudah rampung, kesempatan pertama Amat memperkuat timnas senior adalah saat Piala AFF 2022 yang dijadwalkan berlangsung akhir tahun ini. Amat pun tidak akan melupakan jasa sang nenek, Isje, yang sudah mengenalkannya kepada Indonesia. Menurut Amat, sang nenek sangat bangga cucunya bisa membela skuad Garuda.


Sandy Walsh Jordi Amat Hasani Abdulgani Indonesia

“Jersey pertama saya di tim nasional akan saya berikan kepada nenek saya. Level kegembiraannya sungguh luar biasa. Saya memperhatikan itu ketika kami berbicara melalui beberapa aplikasi. Buat dia, mengenalkan cucunya ke Indonesia merupakan sesuatu yang sangat, sangat besar,” tutur Amat.

Amat yang kini bergabung dengan klub tajir Malaysia Johor Darul Takzim (JDT) menyebutkan gairah masyarakat terhadap sepakbola sangat besar. Meski bersaing dengan bulutangkis, pecinta sepakbola masih lebih besar.

“Kami membuat acara selama sepuluh hari dengan tim nasional, dan mereka (fans) meminta saya untuk foto bersama, dan itu menjadi momen berfoto lebih banyak sepanjang hidup saya,” kata Amat.


Jordi Amat - Johor Darul Takzim

“Sepakbola disukai dengan cara yang sangat bersemangat, kegilaan, dan dengan cara yang sulit dimengerti. Raja olahraga [di Indonesia] adalah sepakbola dan bulutangkis, tetapi sepakbola memiliki lebih banyak penggemar. Mereka mengatakan: 'Di sini sepakbola sudah seperti agama.”

Tak jarang kegairahan terhadap sepakbola ini berlebihan. Bahkan beberapa kali memakan korban jiwa, termasuk tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Amat menyatakan dirinya merasa terpukul dengan peristiwa memilukan itu.

“Saya merasakan kesedihan yang sangat besar. Tidak ada satu pun kata yang bisa diucapkan. Itu merupakan kesedihan paling dalam di dunia sepakbola,” imbuh Amat.