Pelatih Thailand Remehkan Kans Timnas Indonesia di Piala AFF 2022, Shin Tae-yong Harus Jawab


Pelatih Timnas Thailand Alexandre Polking puas dan lega mendapatkan hasil drawing Piala AFF 2022.

Hasil undian itu diyakini memberi jalan yang sangat mulus kepada Thailand untuk kembali berprestasi di Piala AFF.

Tim berjuluk War Elephants itu berada di kelompok yang tergolong cukup mudah, yakni Grup A, bersama Indonesia, Filipina, Kamboja, dan salah satu dari Brunei atau Timor Leste, yang masih menjalani kualifikasi.

Praktis hanya Timnas Indonesia yang dianggap sebagai lawan berat Thailand di fase grup ini.

Sementara Grup B berisi Vietnam, Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Laos.

Dalam edisi terakhir Piala AFF 2020 di Singapura yang digelar pada 5 Desember 2021-1 Januari 2022, Thailand tak kesulitan mengalahkan semua lawannya di Grup A (Singapura, Filipina, Myanmar, Timor Leste).

Di semifinal, tim itu membungkam Vietnam dengan agregat 2-0 (leg pertama 2-0 dan leg kedua 0-0).

Sedangkan di final Thailand menghajar Indonesia dengan agregat 6-2 (leg pertama 4-0 dan leg kedua 2-2).

Dari hasil pertemuan itu plus pantauan terkininya, Polking memiliki kesimpulan bahwa Vietnam masih lebih kuat dari Indonesia.  

Pelatih berusia 46 tahun yang kerap disapa Mano itu tak melihat Indonesia sebagai lawan utama dalam perebutan gelar juara.

Dia lebih menganggap Vietnam sebagai lawan sepadan bagi Thailand di Piala AFF 2022.

Mano mengaku tahu betul bagaimana kekuatan tim asuhan Park Hang-seo tersebut.

"Indonesia akan sangat berbahaya dengan pemain muda yang sudah memiliki pengalaman dan telah bermain bersama dalam waktu yang lama," ucap Mano, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari The Thao 247.

"Namun, Vietnam adalah lawan paling tangguh bagi kami. Saya tahu betul kualitas skuad yang mereka miliki," imbuhnya.

Satu hal sangat penting yang ditunggu Mano kini adalah apakah Vietnam akan menghentikan sementara kompetisi elitenya, V-League, atau tidak agar timnas punya waktu untuk fokus ke Piala AFF 2022.

Selain itu, baginya juga penting untuk mengetahui apakah Vietnam kehilangan pemain pilar atau tidak.

Mantan pelatih klub Vietnam, Ho Chi Minh City, itu juga mengungkapkan tekadnya untuk membawa trio bintangnya ke Piala AFF 2022.

Ketiga pemain itu adalah Chaowat Veerachat, Supachok Sarachat, dan Chanathip Songkrasin.

Dia akan berusaha keras, meski Chanathip, misalnya, sudah dikabarkan tak akan tampil di Piala AFF 2022.

"Saya akan meminta Federasi Sepak Bola Thailand untuk bantu membawa para pemain itu."

"Ketiga pilar itu bermain di Jepang, tapi saya masih punya waktu."

Mano harus mengikuti jadwal Liga Jepang (J-League) dan Liga Thailand untuk mendapatkan anggota tim terbaik.

"Pada tahun ini banyak turnamen yang harus dihentikan sementara karena ada Piala Dunia 2022, jadi saya akan berusaha memiliki pasukan kuat," tegasnya.

Harus Balas

Pandangan sebelah mata Mano terhadap Indonesia itu merupakan tantangan berat bagi Shin Tae-yong.

Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan itu harus menjawabnya dengan bukti nyata.

Setelah gagal di Piala AFF 2020, Shin Tae-yong tak boleh terjerumus lagi ke lubang yang sama.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sangat berharap Shin Tae-yong bisa balas dendam atas kekalahan Indonesia kontra Thailand di final edisi terakhir.

"Kita satu grup dengan juara bertahan Thailand, tentu harus membalas kekalahan saat final AFF 2020," kata Iriawan, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari laman resmi PSSI.

Berbeda dengan pertemuan dalam Piala AFF 2020, kali ini Indonesia boleh dibilang memiliki dua keuntungan penting.

Baca Juga: Hasil Drawing Piala AFF 2022 - Timnas Indonesia Dapat Keuntungan Balas Dendam ke Thailand di Tanah Air

Keuntungan pertama, pelatih sudah bisa memainkan dua pemain naturalisasi, Jordi Amat dan Sandy Walsh, termasuk juga Shayne Pattynama.

Keuntungan kedua, Skuad Garuda menjadi tuan rumah saat menghadapi Thailand.

Laga itu akan digelar 29 Desember 2022, tapi PSSI belum menentukan stadion mana yang akan dipakai.

Ayolah, Shin Tae-yong, persembahkan trofi Piala AFF kepada fans sepak bola Indonesia untuk pertama kalinya.

Mereka sudah sangat lama menantinya, 26 tahun.