Skuad Dihantam Covid-19, Singapura Bakal Mundur dari Piala AFF U-23?

Badai Covid-19 mengancam penyelenggaraan Piala AFF U-23. Setelah Timnas Indonesia dan Myanmar memutuskan mundur akibat pemainnya terpapar virus, kali ini situasi sama tengah dihadapi Singapura / Foto: fas.org.sg

PHNOM PENH - Badai Covid-19 mengancam penyelenggaraan Piala AFF U-23 . Setelah Timnas Indonesia dan Myanmar memutuskan mundur akibat pemainnya terpapar virus, kali ini situasi sama tengah dihadapi Singapura.

Skuad Timnas Singapura U-23 dilaporkan tengah pincang setelah tiga pemainnya terpapar Covid-19. Mereka adalah Raoul Suhaimi, Farhan Zulkifli, dan Zamani Zamri.

Ketiganya terpaksa dipindahkan ke fasilitas karantina untuk menjalani pemulihan. Sementara Lima pemain lainnya, termasuk kapten Jacob Mahler, juga menunjukkan tanda-tanda demam dan tidak sehat.

Akibatnya, persiapan Timnas Singapura U-23 kurang maksimal jelang laga menghadapi Thailand. Pasalnya, tidak dapat berlatih dan hasilnya di laga pembuka pun sudah bisa ditebak.

Singapura akhirnya tunduk dengan skor 1-3 atas Thailand di Stadion Prince, Phnom Penh, Rabu (16/2/2022) malam WIB. Juru bicara AFF mengatakan aturan kompetisinya menyatakan bahwa pertandingan tidak dapat dimulai atau dilanjutkan hanya jika sebuah tim mampu menurunkan kurang dari tujuh pemain.

Ketika ditanya apakah dia berpikir untuk tidak memainkan pertandingan itu, pelatih Nazri Nasir mengatakan: “Itu adalah keputusan yang sulit untuk saya buat," tegasnya dikutip dari Straitstime, Kamis (17/2/2022).

"Kami tidak bisa berlatih dan harus menunggu hasil PCR (polymerase chain reaction) kemarin. Kami memiliki pemain yang tidak sehat. Tapi pemain menunjukkan karakter dan keinginan mereka dalam ingin bermain. Saya sangat bangga. Mengingat keadaan yang kami alami, mereka berjuang sangat keras.”

Singapura berharap bisa menyambut kembali beberapa pemainnya saat menghadapi Vietnam, Sabtu (19/2/2022). Namun Nazri mengatakan tiga pemain yang dites positif pada Selasa (15/2/2022) akan absen karena harus menjalani isolasi selama sembilan hari sesuai aturan Kamboja.

"Kami tidak mau menyerah. Kami ingin siap untuk Vietnam,” pungkas Nazri Nasir.