Timnas Indonesia Bisa Tampil Epik di Piala Asia 2023 Jika 3 Faktor Ini Berjalan Mulus


Dua bek naturalisasi, Jordi Amat dan Justin Hubner yang paling banyak disorot. Lantaran tiga dari empat gol Libya merupakan andil dari kesalahan yang dilakukan keduanya. Padahal ekspektasi publik tanah air terhadap Timnas Indonesia saat ini lebih tinggi. Karena banyaknya pemain naturalisasi yang dipanggil.

Sayang, dengan kekalahan telak dari Libya, tidak sedikit yang mulai pesimis dengan kiprah Indonesia di Piala Asia nanti. Maklum, Indonesia berada di Grup D bersama Irak, Jepang dan Vietnam. Tiga negara itu punya posisi yang lebih baik dari segi ranking FIFA.

Tapi, ada juga yang tetap optimis Indonesia bisa berbuat banyak di ajang tersebut. Seperti yang diyakini mantan manajer tim Pelia Jaya dan wakil manajer Arema FC, Lalu Mara Satriawangsa. “Semua pasti terkejut dengan kekalahan telak dari Libya. Mengingat Indonesia turun dengan para pemain naturalisasi. Kita tidak perlu kecewa terlalu dalam. Ini laga ujicoba. Tujuanya mencari tahu kelebihan dan kekurangan tim,” katanya.

Bola.com merangkum ada 3 faktor yang bisa membangkitkan optimisme terhadap Timnas Indonesia. Karena tim ini masih punya potensi memberi kejutan di Piala Asia pada 15 Januari mendatang.


Gerbong Naturalisasi Bisa Lebih Padu

Justin Hubner
Justin Hubner mencatatkan debut bersama Timnas Indonesia senior pada laga uji coba melawan Libya di Titanic Mardan Stadium, Atalya, Turki, Selasa (2/1/2024) malam WIB. (dok. PSSI)

Berkaca dari ujicoba melawan Libya, bisa dibilang duet stoper Jordi Amat dan Justin Hubner masih belum padu. Mereka melakukan kesalahan fatal yang membuat Libya bisa mencetak tiga gol lebih mudah di babak kedua.

Namun, ini bukan berarti kualitas Jordi dan Justin jelek. Dua pemain ini tidak diragukan kemampuannya. Jordi dengan pengalamannya di Spanyol dan kini bermain untuk Johor Darul Takzim, Malaysia. Sedangkan Justin berada di tim utama Liga Inggris, Wolverhamton.

Sepertinya, mereka masih butuh waktu untuk beradaptasi. Karena Justin baru menjalani debut saat melawan Libya.

Selain itu, masih ada gerbong naturalisasi seperti Sandy Walsh, Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Marc Klok dan Rafael Struick. Mereka tidak datang bersamaan. Jika punya waktu yang cukup untuk latihan bersama, kekuatan Indonesia bisa lebih bagus. Tentu tidak mengesampingkan peran pemain lokal. Jika kolaborasi naturalisasi dan lokal juga dibutuhkan untuk memberi kejutan di Piala Asia.


Bisa Temukan Komposisi Terbaik di Piala Asia


Starting XI Timnas Indonesia berfoto sebelum dimulainya laga matchday kedua Grup F putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menghadapi Filipina di Rizal Memorial Stadium, Manila, Selasa (21/11/2023) malam WIB. (Dok. PSSI)

Karena masih dalam fase ujicoba di Turki, pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong masih belum memperlihatkan komposisi terbaik. Dia ingin mencoba semua pemainnya. Seperti yang terlihat saat menghadapi Libya. Hampir semua pemain yang turun sebagai starter tidak tampil 90 menit.


Ini hal yang wajar. Karena pemusatan latiha di Turki juga bertujuan mencari komposisi terbaik untuk Piala Asia. “Sekarang masih ujicoba. Tapi mencari kelebihan dan kekurangan tim pasti tujuannya,” kata Lalu Mara.


Ketika sudah menemukan komposisi ideal, Indonesia punya kans memberikan kejutan bagi negara lain di Grup D Piala Asia. Seperti Vietnam, Irak dan Jepang. Dengan hadirnya pemain naturalisasi, bisa menularkan ketenangan bermain kepada pemain lain. Karena jam terbang internasional pemain naturalisasi lebih tinggi. Mereka juga tidak silai dengan nama besar negara Asia. Seperti Jepang dan Irak khususnya.


Pembelajaran Tiga Ujicoba

Kualifikasi Putaran Pertama Piala Dunia 2026 Zona Asia: Timnas Indonesia vs Brunei Darussalam
Para pemain starting XI Timnas Indonesia berbaris menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya menjelang dimulainya laga putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia menghadapi Brunei Darussalam di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Kamis (12/10/2023) malam WIB. Timnas Indonesia menang 6-0 atas Brunei Darussalam. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Sebelum terbang ke Qatar menjalani gelaran Piala Asia, Timnas Indonesia lebih dulu merampungkan pemusatan latihan di Turki. Agenda tiga kali ujicoba juga disiapkan untuk menguji kesiapan akhir tim Merah Putih. Yakni dua kali melawan Libya dan sekali menghadapi Iran. Ujicoba pertama melawan Libya di Turki sudah dijalani.

Hasilnya tentu mengecewakan. Karena Indonesia kalah telak 0-4. Tapi, hasil ini bisa memantik semangat Marc Klok dkk untuk memperbaiki performanya. Lantaran mereka dapat target lolos ke 16 besar di Piala Asia nanti.

Dua ujicoba selanjutnya bisa jadi faktor penentu. Jika melawan Libya dan Iran bermain lebih baik, ada peluang Indonesia tampil maksimal di Piala Asia. Tapi, ada kemungkinan juga jika terus menelan kekalahan di ujicoba, mental pemain Indonesia makin terpuruk sebelum turnamen digelar.


bola.com