Gara-gara Tisu Toilet dan Suar, Bali United Dijatuhi Sanksi dari AFC


Sudah jatuh tertimpa tangga, Itulah kalimat yang tepat untuk kondisi Bali United setelah gagal dari AFC Cup 2022. Bali United gagal dari kompetisi AFC Cup 2022, walaupun bertanding di markas sendiri.

Kondisi ini terjadi setelah Bali United hanya kalah jumlah gol dari Visakha dan Kedah Darul Aman di papan klasemen akhir. Kondisi itu semakin berat setelah Bali United memperoleh sanksi dari AFC.

Lewat rilis resmi AFC pada Senin (29/8/2022), AFC memberikan sejumlah sanksi tegas untuk sejumlah tim. Melalui sidang disiplin AFC pada 23-24 Agustus 2022, Bali United memperoleh sanksi berat dari AFC.

AFC menilai sejumlah pelanggaran disiplin yang dibuat oleh Bali United di laga terakhir penyisihan grup AFC Cup 2022 menghadapi Kaya FC Iloilo.

Ketika itu, suporter Bali United terbukti menyalakan suar pada pertandingan terakhir itu.

“Suporter tuan rumah melepaskan sekitar empat puluh enam (46) alat pembakar (yaitu sekitar tiga puluh (30) suar api, sekitar enam (6) bom asap dan sekitar sepuluh (10) kembang api) di akhir pertandingan , tindakan perilaku yang tidak pantas,” dikutip dari dokumen resmi AFC.

Bali United juga dituduh membuat pelanggaran disiplin. Salah satunya disebabkan aksi suporter yang melakukan lemparan sejumlah benda asing ke area lapangan. Seperti tisu toilet dan botol mineral yang didapati oleh pihak AFC.

“Suporter tuan rumah melemparkan kurang lebih delapan puluh enam (86) misil (yaitu kira-kira sepuluh (10) botol air yang terisi sebagian, kira-kira empat puluh (40) tisu toilet, kira-kira dua puluh (20) suar api, kira-kira enam (6) bom asap dan sekitar sepuluh (10) kembang api) ke area sekitar lapangan permainan pada akhir pertandingan, tindakan perilaku yang tidak pantas,” dikutip dari dokumen resmi AFC.

Bali United juga didakwa AFC melakukan tindakan indisipliner yang lain. AFC menuduh Bali United gagal membimbing aksi suporter untuk mematuhi standar kemanan stadion.

Lalu pendukung Bali United juga dituduh AFC telah membentangkan banner dengan kalimat yang seperti menghina.

“Suporter tuan rumah memasang 2 (dua) spanduk yang menghina, suatu perbuatan yang tidak patut,” dikutip dari dokumen resmi AFC.

“Tergugat (Bali United) gagal memenuhi kewajibannya untuk: (i) mengambil setiap tindakan pencegahan keselamatan yang dituntut oleh keadaan selama pertandingan; dan (ii) memastikan bahwa hukum dan ketertiban dipertahankan di stadion dan lingkungan sekitarnya,” lanjut dokumen resmi AFC.

Hasilnya, Bali United dijatuhi dua sanksi dari AFC. AFC memberikan sanksi berupa denda sebesar $30.000 (447 juta rupiah) diakibatkan melanggar artikel 64.1 dan 65.1.

Kemudian di pertandingan kandang berikutnya yang dinaungi AFC di wilayah Indonesia, Bali United hanya diperbolehkan untuk mengisi 75 persen kapasitas stadion. Akan tetapi AFC tidak bisa merubah jumlah tiket untuk pertandingan Bali United saat menjadi tuan rumah.