Misteri Klub Baru Egy dan Witan: Rahasia dan Tantangan

Egy Maulana Vikri belum punya klub. Witan Sulaiman baru saja berpisah dengan Lechia Gdansk. Kemana keduanya akan berlabuh? Hingga kini masih misteri.

Tak seperti musim-musim sebelumnya, isu soal klub baru Egy relatif dingin. Sempat dikait-kaitkan dengan klub Polandia, hingga ini tak ada kabarnya. Sang agen, Dusan Bogdanovic ikut membantah isu tersebut.

Saat ini Egy masih dalam proses pemulihan cedera. Dari unggahan di media sosial Instagram diketahui bahwa pemain asal Medan tersebut sedang rutin ke gymnasium untuk memperkuat otot-ototnya.


Dalam suasana penantian pengumuman klub baru Egy, tiba-tiba Witan diumumkan dilepas Gdansk. Ini seperti petir di siang bolong, sebab pemain asal Palu tersebut belum menjalani debut resmi di kompetisi.Dua pekan terakhir, Dusan tak lagi bersuara. Biasanya ada saja kabar yang disampaikan pria asal Serbia tersebut. Situasi ini membuat masa depan Egy menyambut musim 2022/2023 semakin misteri.

Kendati demikian, ini bukan kiamat bagi Egy dan Witan. Pasalnya bursa transfer mayoritas liga-liga Eropa akan tutup pada 1 September. Artinya masih ada waktu satu bulan lagi untuk mencari pelabuhan baru.

Untuk saat ini kemungkinan bermain di klub-klub besar Eropa tertutup. Ini karena Indonesia tak masuk hitungan pemain asing, kecuali sudah bermain di kompetisi Eropa minimal lima tahun.

Egy memang sudah bertualang di Benua Biru sejak 2018, atau hampir genap lima tahun, tetapi jam terbangnya masih minim. Ini menjadi penghambatnya untuk bergabung dengan klub-klub Eropa Barat.

Kans cukup terbuka jika Egy dan Witan melirik klub Eropa Utara atau negara-negara yang dilintasi pegunungan balkan. Yunani, Serbia, Norwegia, Swedia, atau Kroasia bisa menjadi pilihan.

Pertanyaan berikutnya, apakah Witan dan Egy akan kembali satu klub seperti di Fk Senica. Kiranya jangan sampai terjadi lagi. Dua pemain dengan dua bakat besar ini harus berjuang di jalannya sendiri


Zona nyaman kebersamaan harus ditinggalkan keduanya. Egy dan Witan kiranya tak ditakdirkan untuk bersama untuk petualangan di klub. Namun bukan hal mustahil jika keduanya ditakdirkan mengukir prestasi di Timnas Indonesia.

Witan sempat bergabung dengan latihan persiapan musim baru bersama Lechia Gdansk sebelum akhirnya hengkang. (ANTARA FOTO/ZABUR_KARURU)
Dalam desas-desus yang serba abu-abu, Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman dikabarkan bakal bermain di Asia. Namun di negara mana hingga kini masih misteri.
Asia dianggap jadi pilihan realistis karena sejumlah kompetisi baru akan dimulai. Selain Liga Indonesia, klub-klub Arab baru akan dimulai pada September tahun ini. Begitu pula dengan klub Australia.

A-League Men 2022/2023 rencananya bergulir pada 7 Oktober. Mengingat kompetisi di Australia dianggap tak kalah dengan Eropa, berkarier di Negeri Kanguru tersebut dinilai masih realistis.


Sejarah juga mencatat sejumlah nama pernah berkarier di Australia. Beberapa di antaranya adalah Iswadi Idris, Sergio van Dijk, hingga Syahrian Abimanyu.

Geografis Indonesia dan Australia yang berdekatan meski beda benua, bisa memberi keuntungan lain. Efek dari mengontrak Egy dan Witan telah dirasakan klub-klub Polandia dan Slovakia.

Jika mengacu ranking AFC, lima kompetisi terbaik Asia adalah Arab Saudi, Korea Selatan, Jepang, Iran, dan Qatar. Dari kelima kompetisi ini, tiga di antaranya baru akan bergulir September atau Oktober.

Dua negara yang sudah bergulir adalah Korea Selatan dan Jepang. Jendela transfer tengah musim kompetisi di dua negara tersebut pun sudah tutup. Dengan kata lain kans ke Jepang dan Korea agak tertutup.

Sejatinya tak benar-benar tertutup. Bisa saja Egy dan Witan mendapat kontrak, tetapi tidak bisa main di musim ini. Keduanya hanya mengikuti latihan klub untuk adaptasi sebelum tampil di musim 2023.

Masalahnya ada stigma bahwa bermain di Asia meski dengan klub besar, akan lebih prestise bermain di Eropa meski bersama klub kecil. Eropa masih dianggap sebagai tolok ukur karier yang mentereng.


Alasan Witan Tinggalkan Lechia Gdansk: Menit Bermain 'Menyedihkan'
Eropa dengan segala kelebihannya tetap memberikan dampak positif. Apalagi Egy tinggal butuh satu musim lagi untuk bisa tampil di Jerman yang selama ini dikenal sebagai batu loncatan menuju Spanyol dan Inggris.

Namun ketetapan ada di tangan Egy dan Witan. Rahasia klub baru keduanya kiranya tinggal menghitung hari untuk segera diumumkan. Satu yang pasti, belum saatnya untuk kembali ke Liga Indonesia.