Imbas Tewasnya Dua Fans Persib Bandung, Seruan Boikot Indosiar dari Piala Presiden Kian Gencar!


Tragedi meninggalnya dua suporter Persib Bandung yang hendak menonton langsung pertandingan tim kesayangan mereka kontra Persebaya Surabaya di stadion Gelora Bandung Lautan Api tempo hari mengundang reaksi berantai dari publik.

Salah satunya adalah tuntutan agar Indosiar sebagai pemegang hak siar ajang Piala Presiden 2022 tidak lagi menuntut agar pertandingan digelar larut malam.

Diduga Indosiar sengaja ingin agar laga Persib vs Persebaya dimainkan usai pukul 20.30 WIB mengingat mereka punya program lain dengan rating tinggi untuk ditayangkan lebih dulu.

Stasiun televisi raksasa tanah air tersebut tidak perlu takut kehilangan penonton untuk laga Maung Bandung kontra Bajul Ijo karena partai ini partai besar yang nyaris tidak mungkin kehilangan peminat hanya karena jam tayang yang kurang wajar.

Dengan membiarkan pertandingan dimainkan pada malam hari, Indosiar dianggap sudah membiarkan sejumlah kelalaian dan ketidaknyamanan.

Contohnya saja seperti hal yang diproteskan salah satu netizen di Twitter dengan akun @rizkyyyfaisal.

Yang bersangkutan beranggapan jika pertandingan larut akan berdampak buruk bagi panitia pelaksana di stadion karena makin sulit menertibkan fans ketika hari sudah gelap.

Tewasnya dua bobotoh Persib bisa dibilang terjadi karena panpel kesulitan mengamankan situasi di gerbang GBLA yang akhirnya mengakibatkan adanya himpit-himpitan berujung hilangnya nyawa.

Selain itu saat pulang dari stadion pun keselamatan suporter masih bisa terancam mengingat lebih banyak bahaya mengancam saat malam.

Kala laga usai, maka paling cepat pengunjung stadion baru bisa menuju rumah masing-masing pada pukul 11 lewat


Persib vs Persebaya di Piala Presiden 2022

Jadwal Larut juga Ganggu Pemain

Selain itu @rizkyyyfaisal juga menyebut menggelar laga larut artinya Indosiar dan Piala Presiden sudah membatasi jumlah audiens mereka.

Anak-anak yang masih di bawah umur jelas terganggu jam istirahatnya apabila menonton pertandingan.

Ini jelas melanggar hukum tak tertulis dimana sepak bola seharusnya bisa dinikmati semua kalangan tanpa terkecuali.

Terganggunnya waktu tidur juga bisa mempengaruhi para pemain dan semua perangkat pertandingan juga staf tim seperti wasit, panitia, dan pelatih.

Padahal mereka adalah orang-orang yang paling harus dijaga jam biologisnya agar bisa tampil di performa terbaik.

@rizkyyyfaisal menghimbau pada penggemar sepak bola tanah air agar memboikot pertandingan yang digelar terlalum malam dengan tidak menyaksikan siaran Indosiar.

Dengan demikian diharapkan akan ada perubahan jadwal menjadi lebih ramah suporter ke depannya mengingat Piala Presiden 2022 meski hanya ajang pramusim memiliki anemo tinggi.

Sampai tulisan ini dibuat, cuitan ajakan boikot sudah menjaring nyaris 8000 'like' dan 4000 'retweet' yang mana berarti banyak yang setuju.

Diharapkan ke depannya Indosiar bersama pengurus Piala Presiden 2022 bisa melakukan evaluasi agar tragedi hilang nyawa seperti yang dialami fans Persib Bandung tidak terulang kembali.

Terutama saat sepak bola Indonesia sedang berusaha bangkit pasca pandemi dimana stadion dilarang untuk diisi oleh penonton.

Buntut Tragedi Perenggut Dua Nyawa Suporter Persib, Piala Presiden 2022 di Bandung Dihentikan?


Manajemen Persib Bandung melayat ke rumah duka Bobotoh.

Pengurus Persib Tak Duga Bakal Ada Korban Jiwa di Piala Presiden

Manajemen Persib Bandung melayat ke rumah duka salah satu Bobotoh yang meninggal dunia saat hendak menyaksikan pertandingan Piala Presiden 2022 kontra Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Jumat (17/6/22).

Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahjono, hadir bersama Komisaris Umuh Muchtar dan General Coordinator Panpel Persib Bandung, Budi Bram Rachman.

Sebagai informasi, kemenangan Persib Bandung atas Persebaya Surabaya pada pertandingan kedua Grup C turnamen pramusim Piala Presiden 2022 diselimuti awan duka.

Pasalnya, dua orang Bobotoh meninggal dunia menjelang pertandingan yang berlangsung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).

Mereka adalah Ahmad Solihin asal Bandung dan Sopiana Yusuf (Bogor). Umuh Muchtar, mengatakan pihaknya mewakili manajemen berbelasungkawa atas insiden yang terjadi dalam pertandingan Persib vs Persebaya di Stadion GBLA.