Eks Asisten Pelatih Shin Tae-yong Sebut Pemain Indonesia Tidak Punya Semangat

Pelatih timnas U-23 Vietnam, Gong Oh-kyun. (Thethao247)


Pelatih Timnas U-23 Vietnam, Gong Oh-kyun mengaku ada perbedaan cara melatih pemain Indonesia dan Vietnam.

Dalam wawancaranya di media Vietnam, Zingnews.vn, Gong Oh-kyun punya kesan tersendiri saat menjadi pelatih di Indonesia dan Vietnam.

Sebelum jadi pelatih Timnas U-23 Vietnam, Gong Oh-kyun jadi asisten pelatih Timnas Indonesia dibawah Shin Tae-yong.

Namun pada akhir 2020, Gong Oh-kyun memutuskan berpisah dengan Shin Tae-yong karena alasan pribadi.

Lalu mulai tahun ini, Gong Oh-kyun resmi menjadi nakhoda Timnas U-23 Vietnam dan turnamen Piala Asia U-23 2022 di Uzbekistan jadi kejuaraan perdananya.

Dirinya pun mengutarakan perbedaan antara pemain Indonesia dengan Vietnam.

Dalam kesan pertamanya dengan para pemain Indonesia, Gong Oh-kyun merasa bahwa mereka agak susah didekati dan kurang ramah.

"Saya memiliki waktu yang singkat melatih pemain muda Indonesia dan sekarang U-23 Vietnam," ujar Gong Oh-kyun dilansir BolaSport.com dari Zingnews.vn.

"Kesan pertama waktu di Indonesia pemainnya agak jauh dan bisa dibilang agak susah didekati, kurang ramah."

"Dalam latihan tersebut, para pemain Indonesia juga menunjukkan kesulitan dalam belajar."

"Saya pikir ini mungkin karena perbedaan budaya," lanjutnya.

Namun setelah beberapa sesi latihan, akhirnya dia menemukan akar permasalahan para pemain Indonesia.

Menurutnya para pemain Indonesia tidak punya tekad dan semangat yang cukup baik seperti keinginan Gong Oh-kyun.

"Tetapi setelah beberapa sesi, saya menemukan bahwa bukan itu masalahnya," ujar pelatih asal Korea Selatan itu.

"Pemain Indonesia tidak memiliki semangat yang cukup baik, tekad yang cukup seperti yang saya inginkan, sehingga sulit untuk bekerja," lanjutnya.

Sementara itu, Gong Oh-kyun terkejut ketika menjadi pelatih di Vietnam.

Menurutnya, kualitas para pemain Vietnam punya kualitas setara dengan pemain Indonesia.

Namun para pemain Vietnam punya tekad yang kuat layaknya para pemain asal Korea Selatan.

Hal itulah yang membuatnya betah bekerja di Vietnam.

"Semuanya berbeda ketika saya pergi ke Vietnam," ujarnya.

"Saya melihat pemain Vietnam sangat bertekad, pekerja keras dan menunjukkan sikap yang sangat progresif seperti pemain Korea. Itu membuatku merasa sangat bersemangat."

"Ketika saya pertama kali datang ke Indonesia, saya pikir mungkin para pemain di sini tidak terbiasa dengan metode latihan kami."

"Jadi saya merasa sangat sulit untuk mendapatkan sesi latihan yang memuaskan," lanjutnya.

Dirinya juga menambahkan bahwa kurangnya tekad membuatnya sulit untuk membangun hubungan yang baik antara pelatih dengan para pemain di Indonesia.

"Hubungan antara pelatih dan pemain di sini (Indonesia) juga sulit," ujar Gong Oh-kyun.

"Padahal, pemain Vietnam juga sama, terutama di pekan pertama."

"Mereka mengalami sedikit kesulitan karena mereka belum pernah bertemu saya sebelumnya."

"Tapi pemain Vietnam memiliki sikap berbeda yang membuat saya lebih menyukainya," tutupnya.