Buat Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023 Sulit Diprediksi, Pelatih Yordania Puji Timnas Indonesia


Adnan Hamad sebagai manajer Yordania akui jika timnas Indonesia kini jadi ancaman serius di Grup A kualifikasi Piala Asia 2023 usai tumbangkan Kuwait.

Jelang matchday kedua Grup A kualifikasi Piala Asia 2023, Yordania dalam kondisi siaga penuh untuk hadapi timnas Indonesia.

Sukses Tim Garuda menggebuk Kuwait selaku tuan rumah kumpulan membuat The Chivalrous tidak ingin meremehkan sang wakil Asia Tenggara pada laga Sabtu (11/06/22) mendatang.

Pada awalnya publik memprediksi jika Kuwait akan menjadi pendamping Yordania untuk meraih kemungkinan dua tiket untuk Grup A menuju putaran final Piala Asia tahun depan di China.

Status kedua negara yang lebih tinggi ketimbang Indonesia dan Nepal di peringkat FIFA menjadi patokannya namun kini semua prediksi bisa buyar.

Tanpa persiapan yang benar-benar matang dan gagal memanggil tiga pemain naturalisasi dalam diri Jordi Amat, Sandy Walsh, dan Shayne Pattynama sempat membuat timnas Indonesia diragukan untuk lolos.

Namun mereka justru tampil apik kala dijamu Kuwait di Jaber Al-Ahmad International Stadium pada Rabu (08/06/22) lalu.

Sempat tertinggal lebih dulu via tandukan Yousef Nasser Al-Sulaiman, Merah-Putih sanggup melakukan comeback atas Si Biru berkat dua gol balasan dari kaki Marc Klok dan Rachmat Irianto.

Kini timnas Indonesia berada di tangga kedua klasemen sementara Grup A dengan raihan yang sama, 3 poin, dengan Yordania.

Andai bisa mempertahankan atau bahkan memperbaiki penampilan yang ditunjukkan menghadapi Kuwait, kemungkinan timnas Indonesia akan punya peluang besar mempersulit Yordania.

Terlebih Hamza Al-Dardour dan kolega pun jauh dari kata sempurna usai sempat nyaris ditahan imbang Nepal sebelum akhirnya menang dua gol tanpa balas.

Yordania Berbekal Sejarah

"(Melawan Nepal) kami butuh waktu lama untuk bikin gol karena tampil buru-buru dan membuang banyak peluang namun pada akhirnya bisa mengamankan poin penuh," beber manajer Yordania, Adnan Hamad.

"Tidak diragukan lagi kemenangan atas tuan rumah Kuwait membuat (timnas Indonesia) merubah peta persaingan di grup,"

"Mereka punya peluang untuk lolos. Kami harus bermain sekuat tenaga untuk bisa menang (di matchday kedua)," tambah juru taktik asal Iraq tersebut.

Hamad juga menambahkan jika ia melihat timnas Indonesia sebagai tim solid dengan permainan yang tertata rapi.

Ia bahkan tahu jika sebenarnya anak-anak asuh Shin Tae-yong bisa lebih kuat lagi andai bisa menggunakan pemain naturalisasi lebih banyak.

Kendati demikian timnas Indonesia tetaplah underdog di hadapangan Yordania. Sejak 2004 kedua negara sudah berjumpa empat kali dan tidak sekalipun Tim Garuda mampu menang atau bahkan sekedar menahan imbang.

Yordania yang memang punya anugerah keunggulan fisik para pemainnya empat kali mengalahkan Indonesia denga agregat skor 12-2.

Pertemuan terakhir terjadi pada Juni 2019 silam di era kepelatihan Simon McMenemy dengan skor 4-1. Gol tunggal timnas Indonesia dicetak via titik putih oleh Alberto 'Beto' Goncalves.

Hanya saja sejarah tidak bisa dijadikan acuan lagi mengingat Kuwait baru saja menderita kekalahan pertama sejak 42 tahun terakhir dari Zamrud Khatulistiwa tempo hari.

Jika tidak berhat-hati maka Yordania akan jadi korban selanjutnya timnas Indonesia yang begitu bernafsu lolos ke Piala Asia 2023 usai absen sejak edisi 2007 silam.

Fans Timnas Indonesia Serang Sosmed Tokyo Verdy Gara-gara Pratama Arhan

Sebagian besar fans timnas Indonesia sepertinya mulai gerah dengan situasi yang dihadapi Pratama Arhan di klub barunya, Tokyo Verdy.

Kesebelasan kasta kedua Jepang tersebut tidak kunjung memberikan kesempatan bermain barang semenit untuk sang bek sayap sehingga kini menerima banyak hujatan di media sosial.

Saat Verdy ikut merayakan sukses Arhan dan Indonesia mengalahkan Kuwait dalam laga kualifikasi Piala Asia 2023 lalu, kolom komentar mereka justru berisi cacian dari warganet tanah air.

Mereka mempertanyakan kenapa Arhan belum juga mendapat debut meski sudah diresmikan transfernya sejak Februari silam.

J2 League atau divisi dua liga Jepang sudah berlangsung selama 20 pekan namun nama Arhan sama sekali belum dipasang Verdy bahkan untuk sekedar jadi pemain cadangan.