Ketum PSSI Sebut 1 Faktor Yang Menyulitkan Adaptasi Pratama Arhan di Jepang


Ketua PSSI Mochamad Iriawan menyebut satu hal yang jadi tantangan Pratama Arhan untuk beradaptasi di Jepang.

Pratama Arhan telah secara resmi dilepas ke Jepang oleh PSSI pada hari ini, Jumat (4/3/2022) di markas PSSI di Jakarta Pusat.

Pada acara tersebut hadir sejumlah tokoh-tokoh penting di dunia sepakbola Indonesia.

Tokoh-tokoh itu antara lain Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, Pemilik PSIS Semarang Yoyok Sukawi.

Latihan Perdana Timnas Indonesia...Kemenpora RI dan Ketum PSSI hadir!
Acara tersebut juga dihadiri oleh perwakilan Duta besar Jepang untuk Indonesia.

Pada acara tersebut Mochamad Iriawan juga jadi salah satu speaker dalam acara tersebut.

Dalam sambutannya, dia merasa bangga bahwa sepakbola Indonesia kini sudah mendunia di kompetisi sepakbola luar negeri.

"Alhamdulillah ini menjadi kebanggaan bagi saya, bagi stakeholder, sepakbola Indonesia ternyata bisa mendunia, ternyata bisa pemain kita berada di jajaran sepakbola luar negeri sana. Baik itu di Korea, kemudian di Eropa, dan sekarang di Tokyo," buka Iriawan.

Tentunya Mochamad Iriawan juga berpesan agar selalu fit dan bisa beradaptasi dengan situasi di Jepang.

Mochamad Iriawan menyebut satu faktor yang menyebabkan para pemain Indonesia gagal ketika berkarir di Jepang.

Faktor tersebut bernama iklim Jepang yang sangat dingin.

Cuaca dingin Jepang membuat para pemain Indonesia hanya kuat selama enam bulan saja di Jepang.

"Cuma iklimnya yang cukup luar biasa, kalau musim dingin, dingin sekali. Pemain kita pernah ada yang main di sana cuma enam bulan karena tidak kuat cuaca dingin," ujar Mochamad Iriawan dari PSSI TV.

Namun, Iwan Bule berpesan agar selalu jaga nama baik Indonesia di manapun Arhan berada.

Beliau juga mendoakan Arhan agar mampu membawa klub barunya bermain di Liga 1 Jepang (J1 League).

"Sekali lagi, titip nama baik Indonesia, PSSI, Merah-Putih kibarkan di sana. Mudah-mudahan Verdy nanti bisa naik ke Liga 1, sekarang yang ada di Liga 2," pungkas Mochamad Iriawan.